Watana Academy

Kejayaan pertanian dapat menjadi faktor kemakmuran bagi masyarakat, oleh karena itu sebuah keniscayaan bahwa kita perlu membangun dan meneruskan ilmu pertanian seluas-luasnya pada masyarakat terutama kaum muda sebagai calon penerus tongkat perjuangan. Dalam rangka melanjutkan sepak terjang misi Yayasan Cakrawala Askara Nusantara untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan masyarakat di bidang pertanian, maka disusunlah sebuah program pelatihan pertanian untuk menghimpun dan mengembangkan SDM yang berkualitas di bidang pertanian. 

Diantara penyebab utama rendahnya produktifitas pertanian di Indonesia adalah minimnya penerapan manajemen dalam proses melaksanakan kegiatan pertanian. Kegiatan bertani dilakukan tanpa perencanaan dan nyaris tidak memanfaatkan mekanisme maupun elemen yang sebenarnya telah teruji berhasil meningkatkan kuantitas dan kualitas panen. Tidak tersedianya Penata (Manager), sekaligus Pendorong (Motivator) yang mampu membimbing dan memotivasi petani untuk mengadopsi langkah-langkah riil mengoptimalkan produksi pertanian, menyebabkan perubahan ke arah pertanian produktif sulit dilaksanakan.

Watana merupakan singkatan dari WAna, TAni, dan terNAk. Wana berarti hutan yang bermakna ke arah manajemen perkebunan dengan meniru bagaimana hutan berfungsi, sedangkan tani dan ternak merujuk pada kegiatan budidaya pertanian dan peternakan yang lestari.

Tujuan Kegiatan

Watana Academy bertujuan untuk mendidik, melatih, dan merekrut SDM berkualitas dan berakhlak mulia. Watana Academy berupaya untuk ikut berkontribusi mewujudkan SDM berkualitas, petani yang berwawasan luas dan dapat berkarya secara optimal di bidang pertanian, bahkan membuka kesempatan kerja dengan membangun SDA yang bertanggung jawab.

Kurikulum Kegiatan

Program Watana Academy menggunakan kurikulum yang disusun oleh Yayasan Askara Nusantara. Kurikulum tersebut mengintegrasikan pengajaran skill pertanian lestari (regenerative) dengan pendidikan karakter dan wawasan bisnis yang terus berkembang.

  • Pemahaman konsep, proses dan elemen manajemen.
  • Kemampuan penyiapan dan pengelolaan data.
  • Membangun pemahaman atas konsep dasar pertanian.
  • Membangun pemahaman atas kegiatan dan budaya petani.
  • Aspek pemasaran.
  • Membangun pemahaman bertani sebagai ibadah.
  • Manajemen/pengelolaan keuangan.
  • Organisasi petani.