Pembibitan Tamanu di Mekarmanik: Kolaborasi untuk Energi Berkelanjutan dari Hutan

Bandung, Yayasan Askara — Sebuah langkah signifikan menuju energi berkelanjutan dilakukan di Kompleks Pendidikan Yayasan Pondok Pesantren Tunas Qur’an, Mekarmanik, Bandung. Program Nursery Tamanu (Calophyllum inophyllum) ini adalah kolaborasi berbagai pihak antara lain Green Wakaf (WACID), PT Cinquer Agro Nusantara (PT CAN), Yayasan Cakrawala Askara Nusantara (Askara), termasuk Pesantren Tunas Qur’an, dan Sekolah Tani.

Sebanyak 2.500 bibit Tamanu disiapkan untuk ditanam sebagai upaya awal dalam mendukung pengembangan energi terbarukan berbasis tanaman. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, di antaranya Ustadzah Hartanti dan Ustadzah Hamadah dari Tunas Qur’an, Pak Hatami Nugraha dari PT CAN dan Arif Syarifudin dari Yayasan Askara, Bu Suci dari Sekolah Tani, serta Pak Dindin, Bu Lisa, dan Bu Ira dari Green Wakaf (WACID).

Bibit Tamanu Berkualitas Tinggi untuk Energi Hijau

Pak Dindin, koordinator penanaman Tamanu, menjelaskan bahwa bibit yang digunakan berasal dari Donpu, Nusa Tenggara Barat (NTB). “Varietas Tamanu dari daerah ini memiliki rendemen minyak hingga 70%, menurut riset yang dilakukan oleh Prof. Budi,” katanya.

Sebanyak 24 kilogram bibit telah disiapkan, dengan setiap kilogram berisi 100-150 biji untuk dibibitkan. Proses penyemaian dilakukan menggunakan metode polibag dengan perhatian khusus pada kelembapan media tanam. Bibit yang siap ditanam memiliki rata-rata tinggi 50 cm dengan 3-5 helai daun.

Kolaborasi untuk Masa Depan yang Lebih Hijau

Kami berharap program ini menjadi model percontohan bagi pengembangan energi terbarukan berbasis hutan di Indonesia.

Arif Syarifudin – Yayasan Askara

Program ini menunjukkan kolaborasi nyata antara perusahaan, yayasan, lembaga pendidikan, dan organisasi sosial untuk menciptakan solusi energi berkelanjutan.

“Kami melihat program ini sebagai langkah konkret dalam pelestarian lingkungan dan kontribusi nyata terhadap umat. Nilai-nilai Islami yang kami junjung juga sejalan dengan inisiatif ini,” ujar Ustadzah Hartanti dari Tunas Qur’an.

Arif Syarifudin menambahkan, “Kami berharap program ini menjadi model percontohan bagi pengembangan energi terbarukan berbasis hutan di Indonesia.”

Mengapa Memilih Tamanu?

Pohon Tamanu memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan. Minyak dari biji Tamanu dapat diolah menjadi biodiesel dan produk turunan lainnya. Selain itu, tanaman ini memiliki manfaat ekologis, seperti mengurangi erosi tanah dan meningkatkan kualitas udara.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan penanaman 2.500 bibit Tamanu ini, besar harapan kami untuk dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan energi terbarukan serta pelestarian lingkungan. Program ini juga membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut agar manfaat Tamanu dapat dimaksimalkan untuk kebutuhan energi nasional.

“Kami percaya, kolaborasi seperti ini adalah kunci untuk mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujar perwakilan Yayasan Askara.

Program ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam menciptakan solusi nyata bagi tantangan lingkungan dan energi yang dihadapi dunia saat ini.

Pembibitan Tamanu
Area Pembibitan Tamanu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *